Jumat, 01 April 2011

Perjuangan 9 bulan (bukan hamil) :p

Disini saya mau share pengalaman mencari kerja setelah lulus kuliah dari Biologi, IPB dengan IPK 2 koma Alhamdulillah :malu:

Yup! mencari kerja dengan IPK pas2an alias 2 koma Alhamdulillah, ternyata agak sulit, hehe.. hampir semua perusahaan memberikan syarat IPK min 2,75 HANYA untuk apply lamaran saja. Dulu sich pertama2 buka website Jobstreet klo ada tulisan min IPK 2,75 udah ga digubris (maklum masih baru bgt lulus, polos, hahaha). Untungnya ada Ichay a.k.a Ikka Erniasari, temen satu dosen PS + tempat curhat masalah akademis, yang bilang cuek aja klo cuma apply aja sich. Semenjak itu, klo ada lowongan yang emang cocok udah ga lagi liat2 min IPK, langsung aja klik "Apply now", thanks chay. Udah hampir sebulan cuma berkutat di web jobstreet, hasilnya agak mengecewakan, jarang banget ada yang kontak, hiks. Untungnya ada Dori a.k.a Dorkas Elisabeth, ga tau benernya siapa ini, hahaha (ampun dori), ceritanya pas lagi chatting di YM dori bilang dia udah kerja di RS Cipto (klo ga salah) tapi dia ga betah disono, kepengen pindah dan ada interview pas dia harus kerja. Wuih! bahagianya ni anak bisa gt mudahnya dapet panggilan kerja. Usut punya usut, ternyata dia jarang pake web jobstreet lebih sering pake web Jobsdb, katanya di Jobsdb lebih banyak lowongan kerja yang "bener2" lowongan kerja ga kayak di jobstreet yg banyak perusahaan "abal2". Sip deh, setelah itu mulai menjajaki web Jobsdb dan apa yang terjadi? bener aja, begitu apply via jobsdb dapet panggilan kerja pertama gw! thanks Dori. Semenjak itu, gw lebih fokus ke web Jobsdb ketimbang Jobstreet. Walaupun masih lebih banyak apply di Jobstreet ketimbang Jobsdb tapi lebih banyak panggilan kerja datang dari Jobsdb. Ini dia perusahaan2 yang udah manggil gw (cowo panggilan, hahaha) dari Jobstreet, Jobsdb, Twitter, CDA IPB, milis, dkk. Klo diitung2 udah 9 bulan dari gw lulus tanggal 25 Juni 2010.

Trans TV
Broadcasting Development Program : Ujian Saringan – Psikotes – kandas

SMS Finance
Management Development Program : Psikotes – Interview HRD – Interview kepala HRD - Interview Direksi – kandas

Taman Safari Indonesia (Prigen)
Education Staff – Psikotes : Interview HRD – kandas

Trans 7
Traffic Commercial – Psikotes : Interview HRD – Interview kepala HRD – kandas

Matahari Department Store
Supervisor Development Program : Psikotes – kandas

Home Center
Supervisory Development Program : Interview HRD – kandas

Century Healthcare
Lupa posisi apa : Psikotes – kandas

MNC Finance
Managemen Trainee : Psikotes – Interview HRD – kandas

RCTI
Broadcasting Development Program : Psikotes – kandas

Lippo Insurance
Claim Center : Psikotes – Interview HRD – kandas

Perkebunan Kelapa Sawit Bimoli
Asisten Kebun : Psikotes – Job test – Interview Direksi – Medical Check up – withdraw :p

Pronas kornet beef
Management Trainee : Interview – Psikotes – Interview Direksi – unknown

CIMB Sun Life
Insurance Advisor : Interview – withdraw :p

Sentra Boga Handal Food
Quality Control : Psikotes – Interview user – unknown

Asuransi Central Asia
Management Trainee : Psikotes – Interview – Interview in English + English test – Accepted HOOORAAAY!!!

Selasa, 08 Maret 2011

Jersey Adidas

Jersey adalah kostum tim yang dipakai oleh sebuah tim pada saat bertanding. Ada beberapa jenis jersey yang dijual oleh pihak Adidas. Pertama adalah Climacool yang memiliki keunggulan dari segi kenyamanan di saat cuaca panas atau dingin. Jersey jenis ini merupakan jersey yang paling banyak diperjualbelikan sebagai replika. Kedua, Formotion (For Your Motion) yang memiliki keunggulan dimana jersey ini akan mengikuti setiap pergerakan pemain dan keringat akan mudah kering di badan. Jersey jenis ini merupakan jersey yang dipakai oleh pemain dilapangan, Perbedaan mendasar antara jersey jenis Climacool dan Formotion adalah terletak pada jahitan. Pada jersey Formotion jahitan semaksimal mungkin dikurangi untuk kenyamanan pemain dalam bergerak. Sebagai contoh strip garis tiga yang menjadi ciri khas Adidas pun bukan lagi dijahit melainkan menggunakan teknologi pencetakan berbahan dasar karet, terlihat glossy jika dibandingkan dengan jersey Climacool. Adalagi jenis jersey dengan teknologi yang paling baru dari adidas yaitu Techfit. Jersey jenis ini diperkenalkan pertama kali pada saat pergelaran Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Hampir sama dengan Formotion, teknologi Techfit PowerWeb yang dibenamkan kedalam jersey ini memiliki fungsi untuk mengurangi getaran pada otot, memaksimalkan kekuatan, akselerasi dan daya tahan.

Jika menilik beberapa kelebihan yang ada, jersey Techfit jelas memiliki harga yang sangat menguras dompet anda. Harga yang ditawarkan untuk jersey ini berkisar 1,2 juta rupiah, berbanding dengan jersey Formotion yang dibanderol 800 ribu rupiah atau Climacool seharga 600 ribu rupiah. Counter-counter Adidas di Indonesia biasanya hanya menjual jersey jenis Climacool saja, untuk membeli jersey jenis Formotion atau Techfit bisa searching di web store online seperti Prodirectsoccer, Weston, atau Ebay, untuk web lokal biasanya bisa dicari di forum jual beli milik Kaskus. Harga yang ditawarkan pada web store biasanya jauh lebih murah dibandingkan dengan harga resmi yang dipatok oleh counter Adidas. Terkadang untuk barang yang tidak baru atau used harganya bisa turun hingga 200 ribu rupiah untuk jersey Climacool, tergantung kondisi dari jersey tersebut. Resiko paling besar apabila membeli jersey di web store adalah jersey tersebut tidak asli. Untuk menghindari penipuan seperti itu, ada beberapa ciri yang menandakan jersey tersebut asli yaitu kode produksi yang biasanya terletak tidak jauh dari washing label dari jersey tersebut. Saat ini terdapat jersey palsu yang sangat mirip dengan asli buatan Thailand. Namun jersey palsu ini tidak memiliki barcode dan kode produksi atau terdapat kode produksi tetapi tidak sesuai dengan jersey yang ditawarkan. Apabila anda ingin membeli jersey ada baiknya anda memeriksa kode produksinya. Kode produksi bisa dicocokkan di situs shopadidas.com atau onlinestore milik klub tersebut. Namun, untuk jersey produksi dibawah tahun 2006, Adidas jersey original hanya ditandai dengan adanya washing label.

Ada beberapa istilah yang sering digunakan pada web store jersey yaitu BNWT (Brand New with Tag) yang artinya jersey tersebut baru dan terdapat tag. BNWOT (Brand New without Tag), jersey tersebut baru tetapi tidak ada tag. Pulls atau bobbles, terdapat benang ketarik pada jersey. Harga jersey yang ditawarkan di web store sangat beragam, tergantung dari kondisi dan kelangkaan (rare) jersey tersebut. Apabila kondisi telah banyak pulls atau bobbles harga makin rendah, bisa mencapai 150-200 ribu rupiah. Jika anda beruntung dan tidak malas untuk mencari, terkadang ada seller yang menjual jersey dengan kondisi baik (mint condition) atau tidak ada cacat dengan harga berkisar 200 ribu rupiah. Cukup menggiurkan ? Selamat mencari dan Happy Bidding.

Jumat, 25 Februari 2011

Pepatah pelajaran Mahfuzhat

Man jadda wajada : siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses
Man shabara zhafira : siapa yang bersabar akan beruntung
Man sara ala darbi washala : siapa yang berjalan dijalannya akan sampai ke tujuan

sumber : Novel Ranah 3 Warna, buku kedua dari trilogi Negeri 5 Menara karya A.Fuadi

syair Sayyid Ahmad Hasyimi

Bersabar dan ikhlaskan dalam setiap langkah perbuatan
Terus-meneruslah berbuat baik, ketika di kampung dan di rantau
Jauhilah perbuatan buruk, dan ketahuilah pelakunya pasti diganjar, di perut bumi dan di atas bumi
Bersabarlah menyongsong musibah yang terjadi dalam waktu yang mengalir
Sungguh di dalam sabar ada pintu sukses dan impian kan tercapai
Jangan cari kemulian di kampung kelahiranmu
Sungguh kemuliaan itu ada dalam perantauan di usia muda
Singsingkan lengan baju dan sungguh-sungguhlah menggapai impian
Karena kemuliaan tak akan bisa diraih dengan kemalasan
Jangan bersilat kata dengan orang yang tak mengerti apa yang kaukatakan
Karena debat kusir adalah pangkal keburukan

Sabtu, 03 Juli 2010

Tuhan itu ada

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.

tuhanSi tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya Tuhan itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ???” timpal si konsumen.
“Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan… untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, “Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.”

Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu ??”.
“Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!”

“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana “, si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!”, sanggah si tukang cukur.
” Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri.

“Cocok!” kata si konsumen menyetujui.
“Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi… orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang cukur terbengong !!!

Senin, 26 April 2010

Istanbul 2005


1- Dida
2- Cafu
3- Paolo Maldini
31- Jaap Stam
13- Alessandro Nesta
21- Andrea Pirlo
8- Gennaro Gattuso / 10- Rui Costa (112')
20- Clarence Seedorf / 27- Serginho (86')
22- Kaka
7- Andriy Shevchenko
11- Hernan Crespo / 15- Jon Dahl Tomasson (85')

Liverpool
1- Dudek
3- Steve Finnan / 16- Dietmar Hamann (46')
21- Djimi Traore
23- Jamie Carragher
4- Sami Hyypia
14- Xabi Alonso
10- Luis Garcia
6- John Arne Riise
8- Steven Gerrard
7- Harry Kewell / 11- Vladimir Smicer (23')
5- Milan Baros / 9- Djibril Cisse (85')

Dinding stadion Kemal Ataturk seperti setipis kertas. Dari kamar ganti Liverpool, sorak sorai pemain AC Milan di ruangan yang berbeda begitu jelas terdengar. Semua pemain Liverpool tertunduk lesu. Tak ada yang berani menegakkan kepala. Pada malam final Liga Champions 2004/05 itu, Milan memberikan pukulan telak kepada Liverpool. Milan mampu unggul 3-0 saat jeda. Bek veteran Paolo Maldini membuka keunggulan pada menit pertama pertandingan. Sebelum turun minum, Hernan Crespo menambahnya dengan dua gol. Awal yang sempurna.

Tak mau disetir kemurungan, Rafael Benitez menghimpun nafas dan berdiri di tengah para pemainnya. Sang manajer sadar, dia hanya punya waktu 15 menit untuk mengembalikan kepercayaan diri tim. Ketika berjalan dari bangku cadangan menuju ruang ganti, benak Benitez dipusingkan mencari-cari kalimat dalam bahasa Inggris yang tepat untuk "menghidupkan" para pemainnya. Kalimat yang kemudian meluncur dari mulutnya sederhana saja.

"Jangan tundukkan kepala kalian. Kita Liverpool. Kalian bermain untuk Liverpool. Jangan lupakan itu. Kalian harus tetap menegakkan kepala kalian untuk suporter. Kalian harus melakukkannya untuk mereka", serunya.

"Kalian tak pantas menyebut kalian pemain Liverpool kalau kepala kalian tertunduk. Kalau kita menciptakan beberapa peluang, kita berpeluang bangkit dalam pertandingan ini. Percaya lah kalian mampu melakukannya. Berikan kesempatan buat kalian sendiri untuk keluar sebagai pahlawan."

Sebelum tim keluar kamar ganti, Rafa menyusun skema formasi baru di papan tulis. Untuk menghambat Kaka, Rafa meminta Dietmar Hamann bersiap tampil menggantikan Djimi Traore. Namun, ketika diberitahu Steve Finnan mengalami cedera, Benitez memanggil kembali Traore yang sudah mencopot sepatu dan berjalan ke kamar mandi. Keputusan terakhir, Finnan keluar, Hamann masuk.

Rafa sadar, tak ada lagi ruginya mengorbankan seorang pemain bertahan. Liverpool bermain dengan tiga pemain belakang dan kapten Steven Gerrard didorong lebih ke depan. Liverpool memang harus bangkit, sekarang atau tidak sama sekali.

Inilah lima belas menit yang menentukan. Lima belas menit yang mengubah segalanya. Babak kedua menjadi milik Liverpool. Sembilan menit berjalan, Liverpool menyulut sumbu ledak stadion. Dalam rentang enam menit berikutnya, Liverpool ganti mengendalikan situasi. Steven Gerrard memberikan gol inspirasional lewat sundulan kepala menyongsong umpan John Arne Riise. Tak lama berselang, tendangan keras jarak jauh Vladimir Smicer tak dapat ditahan Dida. Belum lagi Milan menata diri, pada menit ke-60, Gerrard dijatuhkan di kotak penalti oleh Gennaro Gattuso. Penalti! Awalnya, eksekusi Xabi Alonso sempat ditahan Dida, tapi bola muntah langsung disambar Alonso.

Cerita belum selesai. Kedudukan 3-3 bertahan hingga 90 menit. Pertandingan diperpanjang hingga 30 menit, tapi tetap tak bisa menentukan pemenang. Juara Liga Champions musim itu pun harus diselesaikan melalui babak adu penalti.

Sebelum "babak perjudian" itu dimulai, Jamie Carragher datang menghampiri kiper Jerzy Dudek. Carra menyarankan Dudek agar melakukan "sesuatu" untuk mengacaukan konsentrasi pemain Milan. Dudek langsung teringat rekaman video yang pernah disaksikannya. Kaki spaghetti! Saat adu penalti final Piala Champions 1984 melawan AS Roma, pendahulu Dudek, Bruce Grobbelaar, memelintir-melintir kakinya. Entah memang berpengaruh atau tidak, Grobbelaar berhasil membawa Liverpool menang dan merebut Piala Champions.

Trik yang sama dipakai Dudek ketika Andriy Shevchenko bertugas sebagai eksekutor terakhir Milan. Terbukti, trik kuno itu berhasil. Eksekusi Sheva mengarah ke tengah gawang dan dengan sebelah tangan, Dudek menahannya. Liverpool pun merajai Eropa! Jerih payah fans Liverpool yang terus menggemuruhkan dukungan untuk klub kesayangan mereka terbayar sudah!

Mukjizat di Istanbul ini kemudian diabadikan dalam film Fifteen Minutes That Shook The World. Betapa tidak, final Liga Champions musim itu sangat dramatis dan membuktikan segalanya mungkin terjadi di lapangan sepakbola.

Pascafinal Istanbul, hidup tak lagi sama. Tapi, hidup juga berjalan terus. Satu per satu figur pemain heroik, seperti Harry Kewell, Milan Baros, Djibril Cisse, Luis Garcia, Dudek, dan Smicer meninggalkan Anfield dan melanjutkan karir di klub baru.

Sebagian tetap tinggal, terutama Gerrard. Sang kapten sempat disebut-sebut akan hijrah ke Chelsea musim panas 2005 itu. Tapi, Istanbul mengubah segalanya.

"Bagaimana mungkin saya pindah setelah mengalami final seperti ini?" ujar Gerrard.

Arak-arakan bus dengan atap terbuka dan kerumunan satu juta orang, 300 ribu di antaranya memadati St George's Hall, suatu hari di Mei 2005, pasti takkan pernah dilupakan Liverpudlian sepanjang masa.

Jumat, 16 April 2010

Tragedi Hillsborough "Justice for the 96"

15 April (1989) akan selalu menjadi hari yang emosional bagi seluruh supporter Liverpool FC di seluruh dunia. Salah satu tragedi kelam yang “menodai” perjalanan sebuah klub sepak bola tersukses di daratan Inggris, Sebuah tragedi yang menyisakan kontroversi hingga sekarang. Sebuah tragedi yang dikemudian hari akan mengubah dan menjadi landasan akan lahirnya peraturan soal standar keamanan stadion sepak bola.

Kejadian ini berawal dari digelarnya partai semi final Piala FA antara Liverpool vs Nottingham Forest yang digelar di Stadion Hillsborough, kandang Sheffield Wednesday. pertandingan yang harusnya enak dinikmati tiba-tiba berubah menjadi kuburan massal buat liverpudlian.

Akibat massa yang berlebihan dan berebut masuk ke Hillsborough, sementara kapasitas stadion milik klub Sheffield Wednesday yang tidak memadai menyebabkan 95 orang meninggal pada Kejadian tersebut, seorang lagi meninggal setelah mengalami koma selama 4 tahun sehingga menambah jumlah korban menjadi 96 orang. 89 diantaranya laki - laki serta 7 orang perempuan. Berdasarkan umur, kebanyakan diantaranya berusia dibawah 30 tahun serta 13 orang diantaranya dibawah usia 20 tahun. Korban termuda adalah seorang anak laki - laki berusia 10 tahun, salah satunya adalah sepupu dari gerrard.. cmiiw.

730 orang terluka di dalam stadiun serta 36 terluka di luar stadiun. Ratusan orang mangalami trauma karena peristiwa tersebut.

Bencana bagi sepak bola Inggris yang hingga kini masih menjadi kontroversi. The Sun, sebuah tabloid di Inggris yang berskala nasional turut menambah panas suasana dengan memuat berita setelah kejadian tersebut dengan headline berjudul “THE TRUTH” dengan 3 sub headlinenya yang berjudul 'Some fans picked pockets of victims'; 'Some fans urinated on the brave cops'; 'Some fans beat up PC giving kiss of life'.



Dapat kita bayangkan betapa sakit hatinya kita melihat headline yg ditulis the sun diatas, terutama bagi keluarga korban, itulah sebabnya mengapa kita para liverpudlian memboikot tabloid the sun, walau setelah itu tabloid the sun meminta maaf atas kekeliruan berita yang telah dimuat sebelumnya namun karena berita tersebut sudah kadung membuat hati kita sakit sehingga saat ini pun para liverpudlian di seluruh dunia dilarang mengutip atau mengambil berita dari harian tersebut sekalipun berita itu tentang klub kesayangan kita ini.

Selain itu, untuk mengenang korban Hillsborough maka setelah kejadian tersebut pada logo Liverpool yang terbaru ditambahkan dua “fire caldron” di kanan-kiri sang burung hati, liverbird yang menggambarkan api abadi untuk mengenang korban Hillsborough.

Selain itu juga setiap tanggal 15 April - hari di mana tragedi tersebut terjadi, fans Liverpool selalu mengadakan upacara peringatan. Bertempat di Kop Stand, ribuan Liverpudlian selalu bergabung bersama pelatih, staff serta petinggi klub untuk mengenang kembali tragedi tersebut.

20 tahun berlalu sejak bencana di Hillsborough, melalui Hillsborough Family Support Group (HFSG) supporter Liverpool terus menuntut keadilan atas meninggalnya 96 anggota keluarga, saudara, teman mereka. Selama hampir dua dekade tanpa kenal lelah HFSG terus mengkampanyekan Hillsborough : JusticeFor96.